ads

Jika Kamu Tahu 14 Permainan Tradisional Ini, Berarti Kamu Anak Dondo

Empat belas permainan tradisional yang masih berlaku bertahan di Daerah Dondo saat ini.gambar
Soungaunga—Saat ini seiring perkembangan zaman, teknologi semakin canggih, banyak permainan-permainan tradisional yang tergerus. Tergerus karena ya, teknologi tadi. Nyaris semua dilupa dan tidak dipedulikan lagi permainan tradisional itu.

Masa kecil dulu, memang sangat membahagiakan. Bermain sambil bahagia; berkelahi lalu damai lagi; ya, begitulah anak-anak. Apakah Anda masih ingat masa kecil dulu? Jika ingat, tentunya Anda juga ingat permainan tradisional apa saja yang ada di daerahmu Kecuali Anda selalu mengurung di dalam kamar—tidak akan tahu permainan-permainan itu.

Nah, di Dondo Kabupaten Tolitoli, di beberapa desa juga memiliki permainan tradisional yang sampai zaman se-modern ini masih turun temurun dimainkan. Dan tentunya tetap tenar. Bagaimana tidak, jika Mama atau Papa sudah berteriak, “Na, potullugopo uti, nya’amo megisinge e”. Kamu pasti tidak mau mendengarkannya karena ingin sekali menikmati permainan seru ini.

Mau tau permainannya apa saja? Ini dia Soungaunga suguhkan untuk Anda. Silakan disimak.

1. Kelereng

Kelereng atau goli, masih diminati anak-anak Dondo. gambar
Banyak warna bahkan ada yang bening, strukturnya keras, bentuknya bundar dan dipenuhi dengan motif-motif keren yang didominasi bentuk bulan sabit. Begitulah karakter benda yang diberi nama Kelereng alias Goli ini. Pada zamannya, permainan musiman ini sangat banyak diminati orang, tidak hanya anak kecil, bahkan orang tua sekalipun.

Bilas, ampis, air, api. Begitulah kalimat yang dikeluarkan jika anak-anak ingin mengajak bermain kelereng. Dalam memainkannya, tidak hanya menggunakan satu tipe permainan, melainkan ada banyak, diantaranya ada yang namanya main puntu, main segi, dan main atrek. Wah, istilahnya, kalau pokok atau untung sudah kembali alias tidak di beta maka cepat-cepat berhenti main, karena kalau tidak, bisa-bisa sewaktu pulang yang dilakukan hanya menangis seperti halnya ucok alias polando sang raja pemain kelereng asal Jongin.

2. Cangke

Intinya suit, bandrong dan cangke anak cangke sejauh mungkin. Permainan yang menggunakan dua buah batang kayu dengan ukuran yang berbeda ini pun tidak kalah menarik. Mengapa tidak, karena kalau dipikir-pikir, permainan ini lebih afdhol jika dimasukkan menjadi salah satu cabang olahraga. Pada permainan ini sendiri, yang keren itu kalau sudah masuk tahap dua, yakni bandrong. Wuihh kalau pukulan kamu kuat, maka siap-siap anak cangke melayang sangat jauh, dan mendapatkan skor nilai banyak.

3. Losutan

Empat, nama ilmiahnya tidak tahu. Intinya di Dondo, permainan ini namanya losutan. Losutan sendiri diambil dari bahasa Dondo yang artinya tusuk dan masuk “losute”. Permainan yang berbahan bambu ini memiliki dua jenis peluru yaitu biji rica jawa dan kertas basah. Nah, kalau pelurunya sudah masuk, dan ditembakkan ke arahmu, rasanya itu kaya pedis-pedis ada sakit-sakitnya atau orang Dondo sendiri bilang mentie*.

4. Beresung

Beresung masih diminati apalagi menjelang bulan suci ramadhan. gambar
DUM ... DUM ... DUM ... begitulah bunyinya, tapi tidak punya kaki yang bertanduk yah. Sebenarnya tidak bedah jauh dengan losutan, hanya saja permainan ini tidak mengeluarkan peluru, melainkan api yang dihasilkan dari minyak tanah yang memiliki tingkat panas berlebih, sehingga selain api, bunyi yang keras juga keluar dari ujung bambu. Kebanyakan, permainan semusim ini sering dimainkan pada saat bulan ramadhan/puasa.

5. Gembaran/Gambar

Gembaran atau gambar merupakan permainan yang unik dan tentunya banyak diminati oleh anak-anak, termasuk anak baru lahir. Hehehee. Untuk permainan ini sendiri, tipenya juga banyak, ada main paka*, main buang, main tebak gambar, main ceme* dan yang paling seru main lengket dengan menggunakan air liur. Hohohohooo.

BACA JUGA: 5 Jenis Pemali dari Tanah Dondo Ini akan Membuatmu Berpikir Dua Kali untuk Melanggarnya

6. Goro/Gelang Karet

Anak-anak Dondo  sendiri menyebutnya dengan istilah Goro*. Yang unik dari permainan ini yaitu meripit gelang karet untuk dijadikan senjata andalan yang biasa dibilang pakaba ripi*. Kalau senjata ini ditembakkan ke Anda, yah rasanya tidak jauh beda seperti terkena peluru losutan.

7. Senjata papan

Merdeka ... Merdeka ... Merdeka ... Begitulah kalau sedang asik main perang-perangan menggunakan senjata papan. Namanya juga senjata papan jadi terbuat dari papan yang dibentuk menggunakan gergaji dengan sedemikian rupa dan pada bagian ujung diikat dengan menggunakan karet atau goro cacing. Untuk peluru, bahan yang digunakan yaitu kabel yang disampul. Wah, kalau sudah berkumpul dan bagi team, kamu merasa berada di arena perang betul. Hati-hati kalau kena peluru senjata papan, bisa-bisa berdarah dan rasanya lebih sakit dibanding peluru losutan.

8. Concolope

Salah satu permainan tradisional lain di Dondo adalah concolope. gambar
Concolope lipatanibale dundung kaladi, kaladi banua”.  Tidak tau artinya apa, yang pasti ini bukan bahasa Dondo, Mungkin ini permainan dari nenek moyangnya orang-orang Dondo. Intinya kalimat tadi digunakan untuk menentukan siapa yang mendapat giliran jaga, dan yang lain bersembunyi. Permainan ini seperti halnya petak umpet dan juga bisa menggunakan bola sebagai media untuk dijaga dari teman yang bersembunyi.

9. Santo dukung

Bukan santoso, tapi santo. Entahlah kenapa nama permainan melempar batu ini diberi nama santo. Intinya permainan ini jika batu kamu dilempar dan kena, yah kamu harus dukung temanmu sejauh batu yang dilemparnya. Saran saya, pikir baik-baik kalau mau ikut dalam permainan yang satu ini. Karena membutuhkan tenaga yang lebih, apalagi lawan kamu badannya lebih besar dari kamu.

10. Kajenje

Kajenje merupakan istilah yang digunakan anak-anak Dondo untuk berjalan menggunakan satu kaki. Permainan ini banyak diminati oleh kaum hawa, namun tidak mustahil jika anak laki-laki juga memainkannya. Hanya saja, bagi Anak-anak Dondo sendiri, kalau ada laki-laki yang memainkannya nanti dibilang LGBT. Hehehee.

11. Kadaro

Awalnya, membuat lingkaran dengan diameter kurang lebih 5 meter pada areal tanah yang laus. Permainan terdiri dari dua team yang biasa masing-masing beranggotakan 8-10 orang. Intinya, lingkaran tadi dijaga sama team yang mendapat giliran jaga, dan team yang satunya lari entah kemana dan dikejar sampai didapat. Jika semua didapat, team yang dikejar mendapat giliran menjaga lingkaran.

12. Bangka sabong

Permainan ini menggunakan penutup sabun colek. Penutup sabun yang disuit akan terbang melayang. Sebagai tukang lempar, tentunya siap-siap mengambil penutup sabun tadi dan melemparkannya ke taman. Jika kena, giliran kamu yang menyuitnya.

13. Benteng

Tidak beda jauh dengan kadaro, hanya saja masing-masing team memiliki bentengnya sendiri yang terbuat dari batu. Kalau team lawan berhasil menginjak benteng team yang satu, wajib menang.

14. Lempar kasti

“Woi jangan bage merah!” Kalau sudah ada yang berteriak seperti itu, tidak perlu heran, itu tandanya kesakitan karena dilempar dengan keras menggunakan bola kasti. Permainan kasti sendiri diawali dengan melempar batu tipis yang tersusun. Jika batunya jatuh, maka semua lari berkeliaran, dan team lawan saling mengoper bola untuk melempar team yang lari.

Demikianlah 14 permainan tradisional yang masih tenar saat ini di daerah Dondo. Silakan diingat-ingat lagi permainan-permainan ini jika Anda saat ini sudah dewasa. Betapa bahagianya dan pasti Anda tersenyum sendiri jika berhasil mengingatnya.(YS)

Post a Comment

Paling banyak dibaca