ads

5 Alasan Pria Lebih Siksa Ketika Patah Hati Ketimbang Wanita

Lima alasan pria lebih siksa ketika patah hati ketimbang wanita. gambar
Soungaunga—Jangan Anda mengira bahwa perempuan lebih sengsara dan mengemis-ngemis perasaan ketimbang lelaki ketika putus cinta. tidak. Anda salah. Bahkan lelaki lebih tragis lagi ketika patah hati. penyakit patah hati ini memang kerap kali mengganggu dan tak bisa memilih kepada hati siapa saja. Virus itu tetap menyerang angkuh.

Bagi wanita, begitu banyak cara yang mereka lakukan ketika mengalami patah hati bahkan berulang-ulang. Kaum satu ini bisa saja selalu ke tempat ramai bersama teman-temannya atau masih banyak pria lain yang sedang antre menunggunya. Alhasil, belum lama putus sudah memiliki kekasih lagi.

Namun bagi pria, ini sesuatu yang memuakkan. Bagaimana tidak, baru saja putus, si dia sudah jalan dengan lelaki lain yang, dilihat dengan mata kaki sendiri eh mata kepala sendiri. Anda bisa membayangkan bagaimana api berkobar di dalam dada. Tangan terkepal, dan air mata bercucuran. Benar-benar menyesakkan.

Untuk itu, pada kesempatan kali ini Soungaunga akan menyajikan kepada Anda bahwa pria itu sebenarnya lebih siksa jika mengalami patah hati ketimbang wanita. Lho, kok bisa? Ya, selambat-lambatnya bekicot menyeberang jalan, lebih lambat lagi pria move on. Ets, tunggu dulu! Anda tak perlu marah-marah! Ada bukti ilmiahnya lho.

Agar Anda percaya dan manggut-manggut dalam waktu yang terlalu lama, nah, silakan simak fakta-fakta mengapa lelaki lebih menderita ketika mengalami patah hati berikut ini:

1. Jika sedang patah hati pria tak menampakkan diri menangis.

Jika sedang patah hati, pria tak ingin menampakkan diri menangis. gambar
Wanita itu lebih fair dan jujur ketika sedang mengalami patah hati atau baru saja putus dari si doi. Jika wanita marah, kesal, sakit, dan lain sejenisnya, ya, menangis saja di depan teman-teman wanitanya. Itu adalah jujur-sejujurnya wanita mengungkapkan perasaannya. Pada akhirnya semua rasa itu pun perlahan-lahan ditransfer ke teman-temannya tadi. Artinya dia berbagi.

Sementara bagi pria, rasa-rasanya harga turun drastis jika menangisi kekesalan yang dialaminya di depan teman-teman prianya. Pria bisanya menangis sembunyi-sembunyi atau dalam keadaan sendiri, sunyi senyap, hanya dia , dan Tuhan saja yang tahu.

Untuk itulah pria lebih menderita jika patah hati karena tidak punya tempat untuk berbagi. Dia hanya merasakan sendiri, dan terus terbayang-bayang dengan mantan kekasih. Jika memang Anda melihat pria yang menangis di depan umum atau bersama teman-temannya, pria itu perlu dipertanyakan kejantannya. Eh.

2. Ketika putus cinta, pria tak suka mengumbarkannya kabar tersebut kepada siapa saja.

Ketika putus cinta, pria tidak suka mengabarkannya kepada siapapun termasuk teman dekat. gambar
Hal lain mengapa pria lebih menderita jika patah hati karena mereka memendam sendiri. Artinya bahwa lebih memilih diam alias tidak memberitahukan kabar buruk baginya itu kepada teman dekatnya sekalipun. Dibanding wanita yang kadang ceplas-ceplos, mereka langsung menyampaikan kepada teman-temannya bahwa telah putus dari si doi.

Nah, di titik inilah pria selalu dirundung rasa sakit hati yang berkepanjangan karena kesulitan move on. Berbagi menurut pria hanya akan menurunkan derajat.

BACA JUGA: Mau Tahu Apa Saja yang Dilakukan Seseorang yang Sulit Move On?

3. Selain tidak mengabarkan kepada siapa saja tentang berakhirnya cinta dari si doi, pria juga memilih untuk mengurung perasaan.

Tidak semua pria Anda sebut pejantan tangguh. Hahaha ... Ya, jika bersangkut-pautan dengan hati, di titik ini mereka kalah. Sebab, jika sudah patah hati, rasa sakit pun mereka pendam sendiri. Bagi-berbagi perasaan itu begitu gengsi pria lakukan kepada siapa saja termasuk teman dekatnya sekalipun.

Pria lebih memilih mengurung perasaan sakit daripada mengumbarkannya ke khalayak. Akan tetapi, pria juga lebih lihai menyembunyikannya. Artinya, siapa saja tidak tahu bahwa dia sedang patah hati. kelihaian mengurung perasaan inilah yang rupanya menambah sakit hati.

4. Pria itu tidak mudah melupakan, apalagi wanita yang baru saja lepas darinya adalah yang paling dicintai.

Pria itu tidak mudah melupakan semua yang dilewati, apalagi wanita yang itu paling dicintainya. gambar
Jangan pula Anda mengira bahwa wanita itu lebih sulit move on ketika putus cinta. Tidak. Lelaki lebih parah. Meskipun pria kelihatannya mogopore* alias baik-baik saja, Ya, balik lagi ke poin 3 di atas. Itu karena dia pintar menyembunyikan perasaannya sendiri.

Walaupun misalnya sudah punya pengganti, akan tetapi hal ini tidak menjamin bahwa pria melupakan si mantan, apalagi wanita yang sangat dicintainya. Nah, di titik inilah pria lebih sengsara.

5. Meskipun di tengah keramaian, sesungguhnya hati pria yang baru saja putus itu merasa kesepian.

Pria itu kadang suka berbagi baik suka maupun duka. Akan tetapi, mereka tidak sembarang orang untuk berbagi. Artinya memilih-memilih tempat. Namun, kadang juga dipendam sendiri.

Nah, sebenarnya meskipun pria sedang berada di tengah keramaian, yakinlah hatinya tampak kesepian karena tidak bersama si doi. Apalagi tempat keramaian itu sering dikunjungi sewaktu masih bersama si doi. Hal inilah yang mengakibatkan dia merasa kesepian.

Demikianlah apa yang bisa diberikan Soungaunga tentang alasan pria lebih siksa ketika mengalami patah hati ketimbang wanita. Namun tentu saja, masih banyak alasan-alasan lain yang mungkin bisa terjadi.Soungaunga

Post a Comment

Paling banyak dibaca